Kamis, 03 Juli 2008

Kekuatan Alasan


Sahabat, pernahkah Anda menyelesaikan suatu pekerjaan yang amat sulit bahkan dianggap hampir tidak mungkin? Sesuatu pekerjaan yang awalnya Anda juga tidak terlalu yakin akan berhasil. Saya rasa, kita semua pernah mengalami kondisi seperti ini, bahkan mungkin sering.

Coba bayangkan ilustrasi ini sejenak. Sanggupkah Anda untuk pergi ke Bandung dari Jakarta dengan berjalan kaki? Ya, jalan kaki, tanpa kendaraan, menempuh jarak sekitar 160 km. Kalau pun seandainya ada diantara Anda yang sanggup, belum tentu Anda mau. Iya kan?

Bagaimana kalau saya bocorkan sebuah rahasia pada Anda? Tantangan gila ini sebetulnya bagian dari promosi Ferrari di Indonesia, orang pertama yang berhasil sampai ke Bandung murni berjalan kaki akan dihadiahi sedan mewah keluaran terbaru dari Ferrari. Kalau begini, saya yakin Anda mau dan sanggup, bahkan bekerja extra keras dalam mempersiapkan diri dan strategi perjalanan.

Nah, inilah yang disebut kekuatan alasan. Sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin ketika Anda memiliki alasan yang sangat kuat. Sebuah alasan yang kekuatannya melebihi kondisi realita yang Anda hadapi sekarang. Bagaimana caranya menjadi lebih mudah terjawab ketika Anda sudah tuntas menemukan alasan mengapa Anda mau melakukannya?

Sahabat, ada tiga alasan yang mampu mempengaruhi diri kita dengan kuat. Pertama, kekuatan harapan. Manusia bisa hidup 4 hari tanpa makan, bertahan 4 menit tanpa oksigen, tapi hanya bertahan 4 detik jika hidup tanpa harapan. Bukan harapan atas kualitas hidup yang lebih baiklah yang membuat Anda mau melakukan apa yang sedang Anda kerjakan untuk penghidupan dan kehidupan Anda? Hampir sama seperti harapan Anda untuk memiliki sedan Ferrari tadi.

Kedua, kekuatan rasa cemas. Ternyata rasa cemas atau ketakutan pun dapat menjadi kekuatan alasan yang luar biasa. Ketika Anda takut tidak lulus ujian, Anda tergerak untuk belajar lebih giat. Ketika Anda takut bisnis Anda runtuh, Anda kerja keras menyusun strategi baru untuk meningkatkan omzet. Ketika Anda khawatir anak Anda terjerumus pergaulan yang tidak baik, Anda mati-matian memasukkannya ke sekolah dengan lingkungan yang baik meskipun mahal. Kalau Anda ingat, dalam kitab suci pun, gambaran tentang kehidupan akhirat bukan sekedar cerita tentang harapan pada keindahan hidup di syurga. Namun juga diimbangi dengan cerita betapa mengerikannya neraka agar kita takut jangan sampai terjerumus ke sana.

Kekuatan alasan ketiga adalah cinta. Alasan inilah yang biasanya memberikan pengaruh paling dahsyat. Bagi dua sejoli yang sedang kasmaran, mereka akan dengan mudah memberikan pengorbanan bagi pasangannya. Rasa cinta pada diri sendiri akan membuat seorang pecandu narkoba berhenti dan memperbaiki hidupnya. Rasa cinta akan keluarga membuat seseorang rela bekerja lebih keras membanting tulang memeras keringat, bahkan terkadang membuat seseorang kebablasan menilap uang orang lain. Rasa cinta pada rakyatnya akan membuat seorang penguasa bersikap adil.

Sahabat, bukankah dalam membangun bisnis kita seringkali menghadapi kesulitan? Seperti ketika memutuskan keluar kerja, ketika mulai merintis usaha, menghadapi persaingan bisnis dan lain-lain. Apalagi data statistik menunjukkan bahwa hanya 1 dari 5 usaha baru yang bertahan pada tahun pertama dan hanya 1 dari 5 usaha yang bertahan tadi mampu tetap berjalan setelah lima tahun pertama. Artinya hanya sekitar 4% usaha yang survive setelah 5 tahun. Sesuatu yang sulit dan membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Jika Anda sedang bertanya bagaimana caranya supaya mampu bertahan? Saran saya, Anda periksa lagi pertanyaan mengapa Anda harus bertahan? Apa alasan yang membuat Anda mau berjuang dan berkorban membangun usaha? Jika Anda sudah menemukan jawaban pertanyaan ’mengapa’, insya Allah jalan untuk pertanyaan ’bagaimana’ akan muncul dengan sendirinya. Jika ’Mengapa’ begitu besar, maka ’Bagaimana’ menjadi kecil. Semoga sukses!


0 komentar:

Kata Mutiara

http://tanpatinta.blogspot.com/ Kata Bijak hari Ini: Selanjutnya

Panduan Jiwa

Coretan


Free chat widget @ ShoutMix