Rabu, 30 Juli 2008

Budaya dan Inspirasi


Siapa yang tidak kenal istilah Bollywood? Kualitas sebagian film Bollywood tidak dengan kualitas film besutan Hollywood. Lalu, apa yang membuat Bollywood tampil berbeda dengan Hollywood? Apakah karena adanya musik aduhai yang selalu mengiringi setiap filmnya. Apakah karena ciri khasnya yang selalu menampilkan pusar pemain perempuannya? Apakah karena ada Shahrukh khan dan Amitabachan?


Jawabannya adalah budaya. Jika Hollywood menawarkan film dengan begitu banyak macam budaya, maka Bollywood selalu konsisten menawarkan film bernuansa budaya India yang sangat kental. Lalu bagaimana mungkin industri film lokal Bollywood bisa mendunia? Jawabannya adalah karena Bollywood dicintai oleh masyarakatnya sendiri. Terbukti bahwa kultur warisan budaya lokal tidak hanya dapat menjadi barrier di era modern saat ini, melainkan juga bisa berpotensi menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan.
Memang, pelestarian budaya sepenuhnya berada di tangan masyarakat itu sendiri. Jika masyarakat mencintai budaya mereka sendiri, maka budaya tersebut akan dapat bertahan meski diterjang oleh ombak modernisasi yang semakin kuat. Pertanyaannya, apakah kalian sudah mencintai budaya Indonesia, termasuk produk dalam negeri juga? Jangan salah ya, jika Honda bisa merajai penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, Honda ternyata tidak bisa menjadi nomor 1 di India. Semua karena kecintaan penduduknya terhadap karya negerinya.
Contoh lainnya adalah Jepang. Jepang termasuk negara yang ngotot dalam melestarikan budayanya, termasuk bahasa Jepang, meski Jepang merupakan negara yang sangat modern di Asia. Selain itu, industri kreatif di Jepang berhasil mendunia melalui manga dan anime. Siapa yang tidak kenal Naruto, Doraemon, Shinchan, Gundam, Kamen Rider, Pokemon, Digimon, dan segudang karya kreatif lainnya. Setiap hari bermunculan anime dan manga baru seakan tak ada habisnya.
Nah, lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus meniru Bollywood dengan memproduksi film musikal ala Roma Irama jaman dulu. Ataukah kita harus ikut-ikutan bikin komik ala manga style supaya laku di pasaran? Ah, tidak harus selalu begitu…
Ingat teman-teman, negara kita adalah negara yang sangat kaya akan budaya khas Indonesa, terbentang dari Sabang hingga Merauke. Tinggal bagaimana kreatifitas kita mengemas budaya kita sendiri supaya tampil menarik di era modern ini.
Kita harus paham bahwa arus budaya luar dengan mudahnya berasimilasi dengan budaya lokal Indonesia dan secara konsisten menggerus kebiasaan generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, kita harus mulai menghadirkan kembali spirit budaya lokal dalam jiwa generasi muda saat ini. Mulailah dari diri sendiri dengan menggugah kemauan diri sendiri untuk lebih mengenal budaya Indonesia.
Pertanyaan sederhana, lebih asik mana, memainkan piano atau angklung. Lebih enak mana, sepotong french fries atau regginang? Lebih menarik mana, nonton wayang atau film Hollywood?


0 komentar:

Kata Mutiara

http://tanpatinta.blogspot.com/ Kata Bijak hari Ini: Selanjutnya

Panduan Jiwa

Coretan


Free chat widget @ ShoutMix